- Budaya dan Sejarah Simalungun
- Dori Girsang
simalungunonline.com
Gelang ini dalam bahasa Simalungun disebut Golang Banggal atau Golang Harissungan biasa dipakai kaum laki-laki bangsawan Simalungun. Kalau diperhatikan yang dipakai raja Panei Tuan B S Purba, di pergelangan tangan kiri dan kanan adalah gela...ng ini.Biasanya pusaka kerajaan ini jarang dikeluarkan da - Dori Girsang
simalungunonline.com
Gual Surung Dayung adalah salah satu Ansambel Musik Etnis Simalungun di Sumatera utara. Dalam bahasa Simalungun, Gual bermakna Ansambel Musik Klasik, Surung bermakna Luar biasa, sedangkan Dayung berarti Cinta. Jadi Surung Dayung bermakna Cinta yang teramat sangat dan luar biasa. Cinta ini disimbolka - Dori Girsang
By Rudin Herbert Purba :
Time Schedule :
Hari H :-msh dlm proeses,perlu masukan da...ri peserta yang berencana ikut.
Hari I : Titik kumpul di Siantar Hotel
07.00 Cofee morning & absensi.
08.00 Ke Rumah Batu, Jl.Pamatang di Siantar & Makam
Radja van Siantar.
09.00 Keluar kota menuju Simpang Pane,Radja Panei.
10.00 Ke Pamatang Raya,makam Radja Raya.
12.00 Lunch & Rest
13.00 Ke Siloubuttu, Makam Raja Silou,Radja Tariti.
15.00 Raya Bayu, Nakka Panayatan, lokasi eksekusi.
16.00 Saribudolog, Ulubalang.
17.00 Marubei, markas Radja Dolog Silou.
18.00 Istirahat n Makan malam di wilayah Saribudolog.
Hari II 09.00 Rumah Bolon Pamatang Purba.
11.00 Ke Sipolha via Simarjarunjung.
12.00 Makan siang di Jambur Na Bolag/Sipolha.
14.00 Rumah Bolon Toean Sidamanik.
15.00 Museum Simalungun di Pematangsiantar.
16.00 Closing/Perpisahan.
Jadwal bisa ber-obah sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
Catatan : Yang dari Jakarta, bisa dgn pesawat malam,pp, untuk irit ongkos pswat.
Jadwal diatas masih merupakan draft,yang bisa berobah sesuai dengan kondisi yang kita perlukan, masih bisa ditambahkan atau dikurangi sesuai dengan keputusan kita bersama.
Tambahan.
Tadi siang saya udah berbincang dgn Drs.Herman Purba Tambak M, untuk meminta kesediaan beliau untuk memberikan Seminar Kerajaan Silou sebagai tambahan kegiatan Trip to SHL. Beliau bersedia, dan acara kita buat dimana (jam berapa), udah bisalah rasaku jam 16.00 s/d 18.00, sebelum acara perpisahan.
Ok, thanks.
Thanks N Gbu all,
Rudin Herbert Purba.See MoreBy: Dori Girsang - Dori Girsang
Radja Gamok te pamatangraja
yahh turun nasiam lobei para sargih garinging in..on ...ma raja raya,bahen nasiam lobei komentar nasiam,ase adong hotik pencerahan pasal kerajaan raya ..
mencoba merekontruksi sejarah marga saragih garinging
Pada buku Saragih Garingging na binatur Taralamsyah Saragih Garingging pada hal.5 dan 6, terjadi perkelahian yang bersaudara di Ajinembah, saat itu (1427) pergilah Sipinangsori dari Garingging (huta di Karo) ke Tikkos (huta di Karo) bersama hade hade (Sanina, Kawan-kawan), ikut juga marga Sigumonrog
Perjalanan diteruskan ke PurbaTua, disini ada yang ikut bergabung, terus ke Hinalang, dari sini ikut marga Sitopu. Begitulah selama 1 tahun dan sampai di Raya Simbolon(1428) mungkin bisa jadi Sin Bolon karena belum pernah saya tahu kalo ada nama2 simbolon di simalungun,mungkin karena pengaruh bahasa toba dan akhirnya bisa jadi berubah jadi simbolon,ini pun bisa kita bicarakan lagi dengan argumen2 cerdas kita yang tentunya dengan kepala dingin dan hati damai
yak saya truskan lagi rekontruksinya masalah saragih garinging ini
Setelah 1 bulan di Raya Simbolon, Sipinangsori diharapkan menghadap Raja Nagur (ke rumah bolon di Nagurusang). Raja Nagur mengajak Sipinangsori untuk mengusir musuh Raja Nagur.
berikut sedikit turunan dari pada Oppung Sipinang Sori kalo pun nanti ada yang salah eta marsipadearan hita
Pada 1430 Lahirlah Tuan Lajang Raya dari istri bou Nagur
Selanjutnya Tuan Rayasimbolon (lahir 1465)
Tuan Raya Gukguk (lahir 1500)
Tuan Raya Unduk (lahir 1530)
Tuan Raya Denggot (lahir 1590)
Tuan Raya Poso (lahir 1615)
Tuan Raya Nengel (lahir 1640)
Raja Nengel sempat berhubungan dengan botounya, dan lahir 1 anak yang diasingkan di Harangan (hutan) sinumbah Onggou ilambung Sipoldas. Disebutlah Tuan Mortiha, yang setelah dewasa pergi ke Baulian menjadi Raja untuk menghadang musuh. Tuan Mortiha inilah awalmula (Bona) ni Raja Padang (Tebing Tinggi).
Raja Bolon (lahir 1675)
Raja Martuah(lahir 1710)
Tuan Morakhalim (lahir 1755)
Tuan Jimmahadim (lahir 1790)
Tuan Rondahaim (lahir 1828)
Pada masa Tuan Rondahaim ini terkenal sampai keluar negeri dan tidak pernah dijajah Belanda, Tuan Rondahaim telah mendapat Bintang Jasa Utama dari Pemerintah Indonesia.
Tuan Sumayan disebut Tuan Hapoltakan (lahir 1857)
Tuan Baja Raya. (Lahir 1881)
Selanjut nya mungkin raja Gamok spt yg di photo ini
sumber2 penulisan ini agar jangan di anggap plagiat maka akan saya cantumkan disini http://www.facebook.com/topic.php?uid=43211635126&topic=22383
ok mari coba kita ulas sedikit tentang aji nembah (karo red) aji nombah (simalungun red)
saya belum ada mendapat kan sumber2 ilmiah mengenai aji nembah ini ,tapi ini saya coba dengan jalan pikiran saya aja ,karena kebetulan saya itu marga girsang dan kebetulan pulak saya lahir di berastagi dan dengan kebetulan pulak ladang kami ada di naga mariah(sirpang bage)
silimakuta,bukannya saya maw pamer asal saya sih cuma ini jadi kronologis jalan berpikir saya aja,ok lanjut..
nah karena sering nya saya ke ladang kalo liburan sekolah saya wajib ke ladang disuruh bapak untuk bantu2 lah biasa lah kan,tapi paling banter juga saya cuma merondap saja,tentunya jalur2 ini saya mesti lewati posisi aji nombah ini dekat desa tiga panah dan dekat juga dengan desa mulawari,sebelum masuk ke kampung aji nembah ini ada simpang nya yaitu si regaji,nah dari simpang regaji ini lah masuknya ke aji nembah di simpang itu ada tulisa plang nya desa aji nembah palas sipitu ruang..
ok lanjut lagi saya pribadi masih belum setuju klo dulu2nya aji nembah itu masuk daerah kekuasaan raja2 karo,karena jaman2 itu awal mula opp sipinang sori raja yg berkuasa di simalungun adalah kerajaan nagur,
yg mana batas2 kerjaan nagur itu di mulai dari hapoltakan sampai ke tepi laut spt yg tertulis di pustaha2 simalungun mungkin lebih jelasnya coba kita perhatikan kembali tulisan2 teman2 yg udah ada di forum diskusi kita media komunikasi simalungun ini.
dan dulunya namanya aji nembah itu adalah aji nombah dimana semua aji2 ni jolma tunduk dan manombah ke aji nembah ini karena ilmu2 nyaterkenal jago dan hebat makanya semua aji2 orang gak mempan ke aji nembah ini pikiran2 ini saya serahkan kembali kepada teman2 semua nya mungkin kalo kita bicara ke ilmuan memang simalungun top markotop di seantero tanah batak.,
ok lanjut nah masalah garinging, di desa si pitu huta ada nama kampung memang garinging, jauh sebelum2 nya si pitu huta itu adalah masuk daerah kekuasaan simalungun juga yg satu berendeng dengan si 5 kuta ,memang di si pitu huta ini rata2 si pattuk huta adalah marga munthe..
mengenai si 7 huta bisa di baca tulisan bang frans
http://www.facebook.com/photo.php?fbid=151355601581323&set=o.283064384650&ref=notif¬if_t=like#!/topic.php?uid=283064384650&topic=17703
dan setelah saya pikir2 dan coba2 saya pahami adalah yg menjadi titik permasalahan adalah di marga munthe yang mana munthe ini cikal bakal nya saragih garingging,
mengapa saya bisa bilang menjadi titik masalah,iyah karena banyak juga munthe2 ini mengaku datang nya dari toba dari silsilah munthe tua yang marsanina dengan tamba tua maupun simbolon tua ..
coba baca koment teman2 yg ada di sini
http://sevilla99.wordpress.com/2009/03/04/mencari-asal-marga-munthe/#comment-1038
dan perlu juga kita pelajari lagi masalah aji nembah ini,darimana kah asalnya si pattuk huta aji nembah ini,kalo katanya dari tongging,nah sekarang marga2 yg di tongging ini munthe juga,trus kalo di tanya darimana datang nya munthe ini yg sering menjadi blank kosong ndak tau bingung alias lilu..tapi kebanyakan yg menjawab pasti dari toba
(samosir) dan ada lagi saya temukan tulisan2 yg agak2 ekstrem dikit kalo penduduk samosir itu dulunya adalah dari simalungun,ini bisa aja terjadi karena penyebaran penduduk biasanya dari pesisir baru ke gunung2 dan lembah2,ini pun harus kita pelajari lagi kalo memang simalungun ada di dekat pesisir daerah2 pesisir pantai manakah yg pernah ada bekas ataw yg masih daerah simalungun,karena dari mandailing pun dan barus pun adalah pesisir juga..
ok mungkin nanti akan saya babarkan juga , tentang kerjaan tebing tinggi , kalo tebing tinggi adalah kerajaan dari pada simalungun dari klan saragih garinging dan di tulis oleh usupress.usu.ac.id
saya berharap ada yg maw diskusi , walaupun gak ada yah gak apa2 lah,nama nya juga usaha..See MoreBy: Dori Girsang - Dori Girsang
Diabadikan di depan Museum Simalungun tahun 1939, beberapa manuskrip Simalungun,... seperti Pustaha Laklak dan Parhalaan. Tampak pula tenunan tradisi (hiou), ikat kepala (gotong) beserta hiasan. Dibelakang tertancap Tungkot Tunggal Panaluan. Menurut penjelasan Pdt. Juandaha Raya Purba Dasuha, M.Th; Photo ini adalah Guru Raya – Borahim Purba Dasuha. Selanjutnya Pdt Juandaha menjelaskan,“Perlu saya jelaskan, setelah berkonsultasi dengan Oppung Jonam Purba Sidasuha (Guru Raya) di Pamatang Raya, kami dari Raya tidak pernah tahu ada keturunan Guru Raya yang pergi ke Bandar. Cerita oppung Jonam, memang dahulu datang ke Borahim meminta diterima jadi “susian” atau murid, lalu pergi ke Bandar dan tinggal di sana. Itu saja, jadi itu bukan keturunan Guru Raya meskipun marganya Purba Sidasuha, sebab sampai hari ini, di Raya sendiri meski bermarga Purba Sidasuha belum tentu keturunan Guru Raya, sebab dulu dari Panei juga ada yang pindah ke Raya ini mengikuti puangbolon yang menikah dengan Tuan Raya, termasuk yang di Buluraya, Durian Banggal yang kebanyakan itu datang dari Panei Tongah. Memang ada keturunan Guru Raya itu yang pergi ke Serbelawan dulu (sekitar tahun 1800-an) dan sempat dijadikan partuanan oleh raja Panei dulu, mereka itu ada dua orang dulu anak dari ompung kami bernama Baim Purba Sidasuha. Kami keturunan Guru Raya ini dipesankan untuk tidak melanggar tiga larangan: Mambuat naso bagian diri, mangoto-otoi dan mangapasi namatua. Kami dipesankan leluhur, jika melanggar ini akan dihukum oleh habonaran, yaitu “popor”. (koleksi: Muhar Omtatok - sumber Kepala Museum Negeri Sumut)See MoreBy: Omtatok Muharius - Dori Girsang
Surisuri cloth of the Simalungun.
© musée du quai Branly, photo Patrick Gries, 71....1880.72.7.See MoreBy: Dori Girsang - Dori Girsang
During the funeral of a rich man, the masks played an important role in the cour...se of the ceremony. Here, the dancer is covered with a textile which is hiden the structure of the mask, he carries out the dance of the horse huda huda. Picture taken by Elio Modigliani in 1870.
© Museum Volkenkunde, Leiden, inv. A56-1
Huda-huda
Huda-huda adalah peralatan teater yang dipakai pada teater tradisonal simalungun
huda-huda berasal dari perkataan huda artinya kuda,kuda pada masyarakat simalungun merupakan bintang yang di anggap tinggi
nilai nya,karena binatang ini mempunyai fungsi sebagai alat transport bagi raja dan masyarakat dahulu
dalam cerita rakyat simalungun,terkenal nama huda si tajur yaitu kuda yang di tunggangi raja Nagur sebagai alat transport
dalam cerita pernah terjadi peristiwa,sedang sang raja asik main catur,musuh datang menyerang istana kerjaan nagur,istana
telah dikepung musuh,tetapi sang raja tetap asik main catur
panglima kerjaan telah berulang-ulang memberitahu kan raja dalam keadaan bahaya.tetapi tetap tidak di perdulikan terus asik
main catur buah emas.karena raja telah dalam bahaya,maka huda si tajur melompat-lompat dan meringkik seolah-olah memberi
aba-aba bahaya kepada tuanya, mendengar kuda meringkik dan melompat-lompat maka sadarlah raja nagur akan bahaya yang
mengancam diri nya.raja berlari sambil menaburkan buah catur emas kepada musuh yang sedang mengepung.musuh berebut memunggut
buah cautr emas,raja mengambil kesempatan lari dengan huda si tajur,sehingga ia selamat.
kemudian pada saat kematian raja dibuat upacara penghormatan atas keselamatan nya dahulu,dengan cara makkuda-hudai
yaitu mengadakan pertunjukan atau teater yang mencontoh cara kuda si tajur meringkik dan melompat,sejak itu setiap kematian
raja atau orang besar simalungun selalu di huda-hudai..
huda-huda diperbuat dari kepala enggang,bambu,tali,kain hitam,merah,putih kadang di tutupi dengan kain sarung,warna hitam
artina pencipta atau Tuhan,putih artina kehidupan,dan merah artinya kematian
dahulu huda-huda di pakai sebagai pertunjukan dalam upacara kematian raja,kerjaan-kerjaan yang datang melayat disambut dengan
pertunjukan huda-huda dan toping.
alat huda-huda ini adalah milik raja atau pembesar yang mampu membuatnya,permaianan ini boleh dimainkan oleh orang yang mampu
dan berada,karena upacara semacam ini memerlukan biaya besar,Yang mendengar atau melihat pertujunkan ini boleh semua orang
Pemain terbaik dalam permainan ini di daerah simalungun terdapat di pamatang raya yaitu Jaenet Purba,Sayur Lingga
Permainan yang di anggap baik,bila pemain dapat bermain seperti gerak huda si Tajur dahulu,sehingga semua penonton terpukau
Huda-huda dapat dimainkan bersama-sama dengan toping-toping..
Kontribusi Oleh Dori Alam Girsang
Di ketik dari Buku Peralatan dan huburan dan kesenian tradisional daerah sumatra utara
Buku ini di kirim oleh Ivan Tani Putra
Atas Nama Media Komunkasi Simalungun
Saya Ucapkan terimakasih kepada Bapa Ivan Tani PutraSee MoreBy: Dori Girsang - Dori Girsang
Funeral dances.
The dancers weared woods-hands articulated and they accompanied t...he coffin until the cemetery where the masks were put down the tomb. Picture taken by Tassilo Adam around 1870.
© Tropenmuseum, Amsterdam, inv. 10017909.See MoreBy: Dori Girsang - Budaya dan Sejarah Simalungun
Monday, 4 April 2011
Facebooknya Budaya dan Sejarah Simalungun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment